Kritik Arsitektur





  • Isi Artikel:
Pada artikel ini, IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta memberi kritik dan masukan terhadap pemerintah agar memasukkan unsur kearifan lokal terkait pembangunan bandara baru di daerah Kulon Progo. 

IAI merasa semua bangunan terutama bandara di Indonesia sudah mulai kehilangan tipologi kearifan lokalnya. Bangunan banyak menggunakan konsep internasional, padahal di DIY terdapat 5 tipologi bangunan, yaitu tipologi klasik, tradisional, seperti candi, kolonial, dan indish. Kritik ini dilakukan untuk melindungi arsitektur lokal.
  • Permasalahan: Kurangnya kearifan lokal dalam bandara di daerah Indonesia.
  • Tanggapan Pengkritik:
Ketua IAI DIY menyebutkan semua bandara di daerah memiliki arsitektur barat, sehingga bangunannya sudah mulai kehilangan konsep kearifan lokal. Ia berharap pemerintah dapat mengingat 5 tipologi bangunan di daerah DIY yang mengedepankan kearifan lokal, sehingga pembangunan dapat melibatkan konsep kearifan lokal, bukan hanya asal menempel ornamen saja. Hal ini dilakukan untuk melindungi arsitektur lokal dan bangunan - bangunan lokal.
  • Pendapat
Menurut saya, apa yang dikatakan Ketua IAI DIY ada benarnya. Sebaiknya pemerintah mengkaji ulang dan berkonsultasi terhadap arsitek lokal sebelum pembangunan bandara baru di daerah Kulon Progo. Bandara yang rencananya dibuat sebagai bandara internasional ini membutuhkan konsep kearifan lokal untuk diterapkan sehingga bangunan memiliki nilai lokal tersendiri, bukan hanya bangunan internasional biasa. Nilai kearifan lokal bisa menjadi nilai tambah di suatu daerah karena dapat memperkenalkan budayanya kepada masyarakat yang datang dan berkunjung ke bandara tersebut. 

Comments

Popular Posts